Tiba-tiba dering telpon berbunyi di Hape Fathonah
SP (Suara Perempuan) : "Hallo ini Pak Fathonah ya?"
(Fathonah) : "Iya, ini siapa ya?"
SP : "Saya ibu salah satu anak Bapak..."
F : Oh, ini Tri ya ?
SP : Oh, bukan, saya bukan tri
F : Rani ?
SP : Bukan
F : Vitalia?
SP : Bukaaaaaaaan
F : Ayu?
SP : Bukan Pak Fathonah, saya ini Wali Kelas di kelas anak Bapak di sekolaaaaaaaaah, mau ngabarin besok ada perpisahan wali kelas Pak.
F : Ya Ampuuuuuuuuuuuuuuuun..........
oleh aldwin160 kaskuser
Ada dua orang sahabat, yang satu berasal dari Indonesia yang satu lagi berasal dari Jepang. Mereka sedang menjalani kuliah fakultas hukum di universitas yang sama di Belanda. Setelah lulus, mereka berdua kembali ke negara masing-masing untuk mewujudkan cita-citanya. Beberapa tahun kemudian, mereka berdua telah menjadi penjabat negara. Setelah meraih kesuksesan, orang Jepang dan orang Indonesia itu kembali bertemu. Mereka mengobrol bersama dan saling menceritakan kesuksesan yang telah diraihnya. Cobalah kau datang ke Jepang, akan kutunjukan apa yang telah kuperoleh selama kita berpisah “kata orang Jepang”. Orang Indonesia pun setuju dan ikut sahabatnya ke Jepang. Sampai di rumah orang Jepang, orang Jepang menunjuk sebuah jembatan megah dari jendelanya “Kau lihat jembatan itu, aku menyumbangkan setengah dari tabunganku untuk pembangunan jembatan itu”. Orang Indonesia terkagum-kagum meiihat kesuksesan sahabatnya tapi ia juga tak mau kalah. “Wah kau benar-benar hebat, tapi cobalah engkau datang ke Indonesia untuk melihat apa yang telah ku raih selama ini”, kata orang Indonesia. Orang Jepang pun setuju. Beberapa hari kemudian, orang Jepang berkunjung ke Indonesia. Orang Jepang pun sangat kagum pada orang Indonesia melihat rumahnya yang sangat megah, tak kalah dengan rumahnya sendiri. “Kau lihat jembatan yang ada di sana”, orang Indonesia menunjuk sebuah jembatan besar, lebih megah dari jembatan yang ditunjuk orang Jepang di Jepang.”Wah hebat sekali, setengah pembangunan jembatan semegah itu di ambil dari tabunganmu”, kagum orang Jepang”. Lalu kata orang Indonesia “Bukan, tapi setengah dari uang pembangunan jembatan itu masuk ke dalam rekeningku”.
oleh kingpin182 kaskuser
Seorang "Janda" yang sudah 3 kali kimpoi-cerai periksa di dokter kandungan. Waktu dokter mau periksa dalam, terjadi percakapan.
Janda : "Hati-hati periksanya ya dok, saya masih 'perawan' lho ...!"
Dokter: "Lho? Katanya ibu sudah kimpoi-cerai 3 kali, mana bisa masih perawan ...?"
Janda : "Gini lho dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten."
Dokter: "Oh gitu, tapi suami ibu yang ke-2 gak impoten kan?"
Janda : "Betul dok, cuma dia gay, jadi saya gak diapa-apain sama dia."
Dokter: "Lalu suami ibu yang ke-3 gak impoten dan bukan gay kan?"
Janda : "Betul dok, tapi ternyata dia itu orang 'partai politik'...."
Dokter: "Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu ...?"
Janda : "Dia cuma janji-janji saja dok, 'gak pernah direalisasikan!!!"
Dokter: "?!?!?!?!????"
Setelah proyek multimilyar dollar selesai, sang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari HQ kantor pemenang tender. Udah 7 tahun di Jakarta jadi bisa cakap Indonesia.
Bule: "Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir dibawah mercy S 320."
Dirjen : "Anda mau menyuap saya? ini apa-apaan? tender dah kelar kok. jangan gitu ya, bahaya tau haree genee ngasih-ngasih hadiah."
Bule: "Tolonglah pak diterima. kalau gak, saya dianggap gagal membina relasi oleh kantor pusat."
Dirjen: "Ah, jangan gitu dong. saya gak sudi!!"
Bule (mikir ): "Gini aja, pak. gimana kalau bapak beli saja mobilnya..."
Dirjen: "Mana saya ada uang beli mobil mahal gitu!!"
Bule menelpon kantor pusat.
Bule: "Saya ada solusi, Pak. bapak beli mobilnya dg harga Rp.10.000,- saja."
Dirjen: "Bener ya? OK, saya mau. jadi ini bukan suap. pake kwitansi ya.."
Bule: "Tentu, Pak.."
Bule menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. dirjen membayar dengan uang 50 ribuan. mereka pun bersalaman.
Bule (sambil membuka dompet ): "Oh, maaf Pak. ini kembaliannya Rp.40.000,-."
Dirjen: "Gak usah pakai kembalian segala. tolong kirim 4 mobil lagi ke rumah saya ya..."
Bule : @#$%^&**(
Sebuah pesawat sedang terancam akan jatuh. Didalamnya ada 5 penumpang,sementara parasut untuk terjun hanya tersedia 4 buah.
Penumpang pertama bilang, "Saya kurniawan Dwi Julianto, pemain nasional sepak bola, persepakbolaan Indonesia masih memerlukan orang seperti saya. Jadi, saya belum boleh mati." Lalu dia ambil parasut pertama dan terjun.
Penumpang kedua adalah Megawati Sukarnoputri, bilang: "Saya adalah putri Sukarno. Saya juga adalah kandidat presiden Indonesia di masa datang. Sekarang ini saya sedang akan menghadiri penobatan saya jadi ketua Partai Pelopor. Saya akan menggantikan bapak saya jadi Presiden Indonesia nantinya. Jadi, saya Juga belum boleh mati."
Lalu dia ambil parasut kedua dan terjun. Penumpang ketiga, Abdurrahman Wahid, bilang: "Saya adalah mantan Presiden Repulik Indonesia. Rakyat Indonesia masih sangat membutuhkan kepemimpinan saya, jadi saya belum boleh mati."
Kemudian dia meraba raba kiri kanan dan akhirnya menemukan parasut ketiga. "Lagipula... kalau saya mati, itu Propinsi Riau, Jawa Timur/Madura, Aceh, Irian Jaya dan masih banyak lagi Propinsi lain lagi pasti akan memisahkan diri dari NKRI dan akan memerdekakan diri," tambahnya sambil melompat terjun.
Penumpang keempat adalah KH Abdullah Gymnastiar. Kepada penumpang kelima, seorang anak sekolah umur 10 tahun, Aa Gym berkata: "Sudahlah, nak, kamu pakai sajalah parasut terakhir itu.
Saya sudah cukup lama hidup. Tak berapa lama juga saya akan mati sendiri. Lagipula saya rasa saya sudah cukup banyak berdakwah untuk kepentingan ummat, saya merasa sudah punya bekal untuk menghadap Yang Kuasa.
Saya IKHLAS, nak, pakailah..!" Anak sekolah itu menjawab, "Nggak apa-apa Pak Uztad. Ini masih ada dua parasut lagi kok. Tadi itu, Gus Dur terjun pakai ransel sekolah saya. Saya sih, diemin aja....Abis dia belagu sih orangnya...."
Penumpang pertama bilang, "Saya kurniawan Dwi Julianto, pemain nasional sepak bola, persepakbolaan Indonesia masih memerlukan orang seperti saya. Jadi, saya belum boleh mati." Lalu dia ambil parasut pertama dan terjun.
Penumpang kedua adalah Megawati Sukarnoputri, bilang: "Saya adalah putri Sukarno. Saya juga adalah kandidat presiden Indonesia di masa datang. Sekarang ini saya sedang akan menghadiri penobatan saya jadi ketua Partai Pelopor. Saya akan menggantikan bapak saya jadi Presiden Indonesia nantinya. Jadi, saya Juga belum boleh mati."
Lalu dia ambil parasut kedua dan terjun. Penumpang ketiga, Abdurrahman Wahid, bilang: "Saya adalah mantan Presiden Repulik Indonesia. Rakyat Indonesia masih sangat membutuhkan kepemimpinan saya, jadi saya belum boleh mati."
Kemudian dia meraba raba kiri kanan dan akhirnya menemukan parasut ketiga. "Lagipula... kalau saya mati, itu Propinsi Riau, Jawa Timur/Madura, Aceh, Irian Jaya dan masih banyak lagi Propinsi lain lagi pasti akan memisahkan diri dari NKRI dan akan memerdekakan diri," tambahnya sambil melompat terjun.
Penumpang keempat adalah KH Abdullah Gymnastiar. Kepada penumpang kelima, seorang anak sekolah umur 10 tahun, Aa Gym berkata: "Sudahlah, nak, kamu pakai sajalah parasut terakhir itu.
Saya sudah cukup lama hidup. Tak berapa lama juga saya akan mati sendiri. Lagipula saya rasa saya sudah cukup banyak berdakwah untuk kepentingan ummat, saya merasa sudah punya bekal untuk menghadap Yang Kuasa.
Saya IKHLAS, nak, pakailah..!" Anak sekolah itu menjawab, "Nggak apa-apa Pak Uztad. Ini masih ada dua parasut lagi kok. Tadi itu, Gus Dur terjun pakai ransel sekolah saya. Saya sih, diemin aja....Abis dia belagu sih orangnya...."
special thanks to kaskus.com